Teknologi Informasi
pada saat ini dari jaman ke jaman selalu berkembang dengan pesan dilingkungan
kita. Oleh karena itu maka median Teknologi Informasi juga dapat digunakan
sebagai sarana pembelajaran disekolah dalam dunia Pendidikan di Indonesia.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan di karenakan manusia selalu ingin
belajar dari sebuah kesalahan-kesalahan yang telah dilakukannya, dengan ini
maka manusia selalu melaksanakan kegiatan komunikasi bahkan komunikasi juga
dapat digunakan sebagai sarana pendidikan Informasi pengetahuan dan teknologi
yang dapat disebarluaskan kepada generasi penerus bangsa kita.
Sebagai media
pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan telepon, internet,e-mail, LCD Proyektor, dsb.
Komunikasi anatara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap
muka tetapi juga dapat dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
Dengan adanya teknologi yang dari tahun ketahun semakin canggih, guru dapat
memberikan layanan tanpa harus berhadapan dengan para siswa dan siswinya. Media
yang juga bisa dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu guru bisa menggunakan
E-Learning. E-learning merupakan suatu penggunaan teknologi internet dalam
penyampaian pembelajaran dalam jangkauan yang berlandaskan tiga criteria yaitu
:
1. E-learning merupakan jaringan dengan
kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusikan dan membagi materi
ajar atau informasi yang diberikan dari Guru kepada para siswa dan siswinya.
2. Pengiriman sampai ke pengguna terakhir
melalui computer dengan menggunakan teknologi internet yang standar.
3. Memfokuskan pada pandangan yang paling
luas tentang pembelajaran di balik paradigm pembelajaran tradisonal.
Kemajuan teknologi dan
informasi merupakan sebuah kenyataan perkembangan peradaban dunia yang
memberikan banyak akses bagi terjadinya perubahan pola kehidupan masyarakat
dalam berbagai bidang. Kondisi tersebut, turut pula menjadi pemicu bagi
upaya-upaya perubahan dalam sistem pembelajaran atau pendidikan. Yakni upaya
untuk melepaskan dunia pendidikan dari kungkungan model pembelajaran
konvensional yang cenderung memaksa anak didik untuk mengikuti pembelajaran
yang semakin hari semakin tidak menarik dan membosankan. Sehingga, dengan
meminjam ungkapan Paulo Fraire, sekolah tidak lebih merupakan bangunan tembok
penjara yang menjerat penghuninya (para siswa) untuk senantiasa mengikuti dan
menerima dengan patuh semua ajaran yang terdapat di dalamnya. Senada dengan
maksud Freire, Neil Postman, seorang filosof dan pakar pendidikan, mencemaskan
pola kehidupan lembaga-lembaga pendidikan yang dianggapnya semakin teralienasi
dari kultur dan kemajuan masyarakat yang kian dinamis, sehingga ia sampai
kepada taraf asumtif bahwa nilai-nilai pendidikan sekarang telah mengalami kematian
(stagnan).
Data Departemen
Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa sebanyak 90% SMU dan 95% SMK telah
memiliki komputer. Namun demikian, kurang dari 25% SMU dan 10% SMK yang telah
terhubungan dengan Internet. Di tingkat perguruan tinggi, data Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi menunjukkan bahwa kesadaran dalam pemanfaatan TI
dalam proses pembelajaran masih sangat rendah. Analisis terhadap proposal
teaching grant, baru 29,69% yang memanfatkan media berbasis teknologi komputer.
Ketersedian media berbasis teknologi informasi juga masih terbatas. Hanya
15,54% perguruan tinggi negeri (PTN) dan 16,09% perguruan tinggi swasta (PTS)
yang memiliki ketersediaan media berbasis teknologi informasi. Sekitar 16,65%
mahasiswa dan 14,59% dosen yang mempunyai akses terhadap teknologi informasi.
Hasil survei yang melihat pemanfaatan TI pada tahun 2004 menunjukkan bahwa baru
17,01% PTN, 15,44% PTS, 9,65% dosen, dan 16,17% mahasiswa yang memanfaatkan TI
dengan baik. Secara keseluruhan statistik ini menunjukkan bahwa adopsi TI dalam
dunia pendidikan di Indonesia masih rendah.
Dilingkungan perguruan
tinggi, pemanfaatan Teknologi Informasi lainnya yaitu diwujudkan
dalam suatu sistem yang disebut electronic university (e-University).
Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan,
sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik
kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut
melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana
internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah
tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. Pada tingkat
pendidikan SMA implikasi TI juga sudah mulai dilakukan walau belum mampu
menjajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMA ini
rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi TI
belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. TI belum
menjadi media database utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang
lainnya. Namun prospek untuk masa depan, penggunaan TI di SMA cukup
cerah.
Selain untuk melayani
Institut pendidikan secara khusus, adapula yang untuk dunia pendidikan secara
umum di indonesia. Ada juga layanan situs internet yang menyajikan kegiatan sistem
pendidikan di indonesia. Situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang
berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan
sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para
pendidik dan para peminat lainnya.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara
baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan
seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai
kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai
huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government,
e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversiiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis
elektronika (Mason R. 1994).
Jadi dapat kita simpulkan bahwa dalam sebuah
pendidikan juga terdapat sebuah sarana yang dapat dijadikan suatu media
pembelajaran yang tidak membuat siswa dan siswi menjadi jenuh karena media
pembelajaran yang selalu monoton atau tetap pada satu media saja. Dengan adanya
teknologi komunikasi yang semakin canggih, maka Guru lebih baik menggunakan
media pembelajaran teknologi informasi tersebut. Sehingga peserta didik dapat
lebih cepat memahami apa yang telah diterangkan oleh Gurunya dan mereka bisa mengaplikasikan
pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-harinya yang lebih bermnafaat.
No comments:
Post a Comment